Tuesday, 17 September 2013

Habib Munzir Ramal Dirinya Wafat Pada Umur 40 Tahun

Munzir Al-Musawa meninggal pada Minggu sore, 15 September 2013, dalam usia 40 tahun. Jauh sebelum meninggal, Munzir telah meramalkan dirinya akan wafat pada usia 40 tahun.

Kisah tentang batas usia Habib Munzir diungkapkan Subhan Muhammad, salah satu jemaah yang sering hadir dalam pengajian yang digelar Majelis Rasulullah. "Dalam ceramahnya sekitar tahun 2010, beliau pernah mengungkapkan bahwa usianya hanya akan mencapai 40 tahun," kata Subhan.

Subhan bercerita, ketika itu dirinya hadir dalam majelis malam Selasa yang biasa digelar Majelis Rasulullah di Masjid Al-Munawar, Pancoran, Jakarta Selatan. Di tengah-tengah tausiah, Habib Munzir bercerita tentang kerinduannya pada Rasulullah saw. "Beliau mengungkapkan dirinya sering bertemu Nabi dalam mimpi," kata pria yang bekerja di perusahaan desain interior ini.

Perjumpaannya dengan Nabi ini juga diceritakan langsung Habib Munzir dalam milis Majelis Rasulullah pada Senin, 4 Januari 2010.

Berikut ini tulisan Habib Munzir dalam postingan berjudul "Habibana Pamit dan Wasiat" : "Aku teringat mimpiku beberapa minggu yg lalu, aku berdiri dgn pakaian lusuh bagai kuli yg bekerja sepanjang hari, dihadapanku Rasulullah saw berdiri di pintu kemah besar dan megah, seraya bersabda : “semua orang tak tega melihat kau kelelahan wahai munzir, aku lebih tak tega lagi, kembalilah padaku, masuklah kedalam kemahku dan istirahatlah.

Ku jenguk dalam kemah mewah itu ada guru mulia (Habib Umar bin Hafidz), seraya berkata: kalau aku bisa keluar dan masuk kesini kapan saja, tapi engkau wahai Munzir jika masuk kemah ini kau tak akan kembali ke dunia.

Maka Rasul saw terus mengajakku masuk, “masuklah kau sudah
kelelahan, kau tak punya rumah di dunia (memang saya hingga saat ini masih belum punya rumah) , tak ada rumah untukmu di dunia, karena rumahmu adalah disini bersamaku, serumah denganku, seatap dgn ku, makan dan minum bersamaku masuklah. Lalu aku berkata : lalu bagaimana dgn Fatah Jakarta? (Fatah : tegaknya panji kedamaian Rasul saw), maka beberapa orang menjawab di belakangku : wafatmu akan membangkitkan ribuan hati utk meneruskan cita-citamu..!! masuklah..!.

Lalu malaikat Izrail menggenggamku dari belakang, ia memegang dua pundakku, terasa seluruh uratku sudah di genggamannya, seraya berkata : "mari, kuantar kau masuk mari." maka kutepis tangannnya, dan aku berkata, saya masih mau membantu guru mulia saya, maka Rasul saw memerintahkan Izrail untuk melepaskanku.

Aku terbangun…

Semalam ketika aku rebah dalam kegelapan kulihat dua tamu bertubuh cahaya, namun wajahnya tidak berbentuk kecuali hanya cahaya, ia memperkenalkan bahwa ia adalah malaikat Izrail. Kukatakan padanya : belum belum , aku masih ingin bakti pada guru muliaku, pergilah dulu, maka ia pun menghilang raib begitu saja.

Tahun 1993 aku bermimpi berlutut di kaki Rasul saw, menangis rindu tak kuat untuk ingin jumpa, maka Sang Nabi saw menepuk pundakku, tenang dan sabarlah, sebelum usiamu mencapai 40 tahun kau sudah kumpul bersamaku.

Subhanallah , semoga seluruh amal beliau di terima di sisiNya & mudah2an kelak kita juga akan bertemu dengan Rasulullah SAW.

Aamiin Ya Rabbal Alamiin
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

Followers

Networked Blogs

Allah