Tuesday, 13 March 2012

Contoh Rahmatan Lil Aalamiin


KELAHIRAN Nabi Muhammad SAW di dunia merupakan momen istimewa dan berkah bagi kaum muslim dan seluruh alam jagad raya. Keistimewaan itu ditandai dengan peringatan hari kelahiran beliau oleh sebagian besar umat Islam di Tanah Air. Kerasulan beliau mendapat predikat rahmatan lil alamin yang diekspresikan dalam kehidupannya secara paripurna selama di Mekah dan Madinah. Hal terpenting yang harus kita teladani adalah akhlaknya baik dalam skala keluarga maupun masyarakat.
Namun, ketika sebagian kaum muslim terlibat dalam berbagai konflik sosial yang kental nuansa agama, wajah Islam rahmatan lil alamin menjadi suram. Bagaimana beragama yang rahmatan lil alamin dalam konteks kekinian? Bagaimana seharusnya sikap kita terhadap peristiwa Maulid Nabi Muhammad SAW agar bisa dijadikan spirit bagi kebangkitan umat Islam?
Sebagai umat Islam harus bersyukur dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW, karena beliau adalah hamba Allah yang diutus oleh Allah untuk mengajarkan kepada kita agar bertauhid kepada Allah SWT. Kemudian dengan lahirnya beliau, akan membawa kita menghidupkan Sunnah-sunnah beliau. Dalam Hadits beliau disebutkan, "Barangsiapa yang menghidupkan Sunnahku, berarti dia cinta padaku. Barangsiapa yang cinta padaku, dia akan di surga denganku." Mudah-mudahan setiap momen maulid ini akan mengantarkan kita untuk lebih cinta kepada beliau dan semoga kita ditempatkan di surga bersama beliau.

Dalam konteks kekinian, hikmah apa yang bisa kita ambil dari Maulid Nabi Muhammad SAW ketika umat Islam masih terbelunggu dalam kemiskinan dan kebodohan?
Dengan momen maulid ini kita mesti meneladani seluruh sikap beliau karena beliau mempunyai tiga akhlak yaitu akhlakul-karimah, akhlakul-hasanah, dan yang ketiga akhlakul-habimah. Akhkakul-karimah adalah suatu sikap dan pembelajaran kepada kita umat Islam dimana beliau tidak pernah benci kepada orang lain. Akhlakul-hasanah, beliau itu senantiasa mendoakan baik kepada orang lain. Adapun akhlakul-habimah, yaitu berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepada kita. Mudah-mudahan ketiga sikap itu bisa kita teladani dalam kehidupan kita. Siti Aisyah mengatakan Nabi Muhammad SAW sebagai Al-Quran berjalan. Apa maksud ungkapan tersebut?

Seorang sahabat pernah bertanya kepada Siti Aisyah, "Bagaimana akhlak Nabi?" Lalu dia menjawab, "Akhlak Nabi adalah Al-Quran berjalan". Allah berfirman, barangsiapa yang taat kepada Rasul berarti taat kepada Allah. Taat kepada Rasul berarti taat kepada Haditsnya, taat kepada Allah berarti taat kepada Al-Quran. Bagaimana kita taat kepada Al-Quran sementara Hadits kita tidak taat. Ketika kita telah menjalankan Hadits Rasulullah otomatis kita telah menjalankan isi kandungan Al-Quran.
Diutusnya Nabi dan ajaran yang dibawa mendapat predikat rahmatan lil alamin. Apa makna rahmatan lil alamin itu? Rahmatan lil alamin berarti ajaran IsLam itu menjadi rahmat bagi seluruh umat manusia. Oleh karena itu, ajaran Islam itu bersifat universal, dimana rahmatnya dapat dirasakan oleh agama lain.
Apakah perilaku umat Islam sekarang mencerminkan rahmatan lil alamin?  Bagi hamba Allah yang taat, ia telah mencerminkan rahmatan lil alamin. Tapi diantara umat Islam masih banyak yang gemar maksiat, di sini Islam tidak menjadi rahmatan lil alamin bagi dirinya. Akan tetapi ketika hamba Allah yang istiqamah menjalankan perintah Allah, Insya Allah ini akan mengantarkan Islam kepada rahmatan lil alamin bagi seluruh alam dimuka bumi ini.
Ketika agama menjadi pijakan konflik, wajah Islam yang rahmatan lil alamin itu sulit untuk dibuktikan. Kenapa hal tersebut bisa terjadi?  Karena orang itu tidak mempelajari Islam secara kaffah. Dalam Al-Quran disebutkan masuklah kalian ke dalam Islam itu secara menyeluruh. Orang yang telah menjalankan ajaran Islam secara kaffah, ia tidak akan berbuat seperti itu. Berarti umat Islam bukan kulitnya, melainkan isinya. Jadi antara isi dan kulit itu harus membaur dan membangun karakter Islam.
Dimana kita mesti harus meletakkan ayat-ayat jihad dalam konteks Islam rahmatan lil alamin? Dalam al-Quran Allah berfirman, "Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya," (QS Ali Imran [3]: 159). Ayat itu menunjukkan bahwa Allah mengajarkan kepada Nabi Muhammad untuk berlemah-lembut dalam berdakwah, memaafkan dan mohonkan ampun bagi mereka. Ini merupakan pelajaran yang amat penting bagi kita umat Islam ketika berdakwah harus lemah-lembut, memaafkan dan mendoakan. Pernah suatu ketika Rasulullah dilempari batu, kotoran unta, namun beliau tidak marah melainkan beliau mendoakan mereka. Sistem dakwah yang seperti itulah yang dilakukan Rasulullah sehingga Islam menjadi rahmatan lil alamin.

1 comments:

  1. SDatu artikel yang sangat bermanfaat,,terimakasih:-w

    ReplyDelete

Followers

Networked Blogs

Allah