Subhanallah, sungguh benar-benar Anak Ajaib!! Memang dirinya penuh keajaiban sejak
dilahirkan. Terlahir dari keluarga Kristen sebagai anak ke-9 (wow!), ia
pun benar-benar terlahir secara ajaib, dari seorang ibu yang mengalami
kelumpuhan anggota badan tangan dan kaki setelah usia kandungan
5 bulan. Ajaib pula, bahwa kelahiran dirinya menyertai kesembuhan
ibunya. Alhamdulillah … Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyembuhkan
ibunya, dan melalui sentuhan ilahi menjadikan dia lahir ke dunia dan
menjadi seorang anak yang ajaib.
Dakwahnya Dimulai Sejak Bayi..!!
Saat usia 9-bulan, ia mengingatkan kepada orang tuanya untuk
melaksanakan Aqiqah. Ia juga mengatakan ingin menjadi Muslim. Tentu saja
orang tuanya yang saat itu masih Kristen menolaknya. Dan baru
terlaksana di sebuah masjid lokal saat ia berusia 3-tahun.
Saat
pelaksanaan Aqiqah di Masjid Gongoni, saat itulah terjadi kegemparan.
Ia secara ajaib berkhotbah tentang Islam tanpa diajari oleh siapapun, di
usia tiga tahun. Menyusul kejadian di masjid itu dan apa yang terjadi
di dalamnya, kakaknya, Michael, saat itu juga menjadi Muslim bersama
dirinya.
Bapaknya, seorang Inspektur Polisi menjadi murka. Ia
secara khusus mengambil cuti untuk memaksa kedua anaknya menjadi Kristen
kembali, bahkan siap membunuhnya dengan pistol polisinya.
Namun setelah berdiskusi, dan ia menyadari kalah dalam pertempuran
argumen, ia kemudian merelakan anaknya menjadi Muslim. Bahkan ia sendiri
berhasrat untuk belajar dan memahami Islam. Setelah itu, ia tidak bisa
lagi menolak kebenaran dan menyatakan harus bergabung dengan anaknya di
jalan yang benar. Ia kembali ke fitrah, menjadi Muslim, memeluk agama
Islam bersama seluruh keluarganya.
Ia mengubah nama baptisnya
dari Maurice Robert Matongo menjadi Mikidadi Matongo. Demikian juga
istrinya, dari Clemencial Michael Isamaki menjadi Marriam; dari Monica
Leonard Jomanga menjadi Mwanaisha. Semua anaknya juga telah menjadi
Muslim: Sara-Sarah; Albert-Abubakar; Mesent-Abdillahi; Devother-Fadhila;
Boniface-Ibrahim; Grace-Faudhia; Samwel-Hamza; Jane-Sharifa; dan
Michael-Yussuf dan tentunya…
Ya, si Anak Ajaib itu!, Fidelis,
yang lahir di Kiloleni (10/10/1986), kota Tabora, Tanzania Utara, Afrika
Timur. Dikenal sebagai Sheikh Shariff sejak 22 Desember 1989 setelah
khotbah hebohnya di Masjid Gongoni sekaligus saat itu ia menjadi Muslim.
Adapun “Fidelis” menurut cerita bapaknya bukan merupakan nama baptis,
tetapi semata pemberian darinya untuk mengingat kelahirannya. Bahkan
menurut penuturan dari beberapa sumber, Fidelis mengatakan: “Mama
usinibibaptize, naamini kwa Alla na jumbe wake Muhammad SAW!” Artinya:
“Ibu, tolong jangan baptis saya, saya adalah orang yang beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya, Muhammad SAW!”. Dan ajaib, itu diucapkan saat baru
berusia sekitar 2-bulan! sebagai penolakkan ketika ia hendak
dibaptiskan.
Dan melalui dirinya, sejauh ini telah menjadikan
sekitar 7-juta orang Kristen, kembali ke-fitrahnya sebagaimana setiap
orang dilahirkan, yakni menjadi Muslim.
Setiap bayi dilahirkan
dalam keadaan fitrah (Islam), maka kedua orang tua-nya lah yang
menjadikan dia beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi. (HR. Al-Bukhari:
1358; Muslim: 2658; Ahmad: II/233).
Artikel tentang dirinya, tulisan Andrew England, juga pernah dimuat di surat kabar Skotlandia pada 8 Agustus 1999.
Didalamnya, disebutkan antara lain, bahwa pada usia empat bulan ia
mulai membaca ayat-ayat Al-Qur’an. Pada usia satu tahun, ia mampu
membaca seluruh Al-Qur’an dan mulai dapat berbicara dalam bahasa Arab,
Swahili dan Perancis.
Saat usia lima tahun, ia dapat berkotbah
dalam lima bahasa, Inggris, Perancis, Italia, Swahili dan bahasa
Arab-meskipun ia benar-benar tidak melalui studi khusus. Ia adalah
pengkhotbah yang menarik ribuan orang. Di usia ini juga, sebanyak seribu
orang telah menjadi Muslim melalui dakwahnya.
Adapun dalam
beberapa perjalanan dakwah selanjutnya, antara Mei 1994 sampai Desember
1994 Sheikh Shariff berkhotbah di Kota Dar es Salaam. Kawasan Pantai,
Lushoto, di wilayah Tanga, Morogoro di wilayah Morogoro dan di Zanzibar.
Dimana total 6870 orang kembali ke Islam.
Dari Maret 1995
sampai Desember 1995 ia berkhotbah di Dar es salaam, seluruh wilayah
Pantai, wilayah Lindi. Di wilayah Mtwara dan Songea, Tunduma, Mbinga dan
Ruvuma, dimana total 7.805 orang kembali ke Islam.
Dari Mei
1996 sampai Januari 1997, ia berkhotbah di wilayah Morogoro, wilayah
Tanga, Iringa, Dodoma, Singida, Arusha, dan di wilayah Moshi
Kilimanjaro. Ini adalah tahun yang sama dimana Sheikh Shariff mulai go
internasional dengan pergi ke Kenya. Sementara di Kenya, ia berkhotbah
di Mombasa, Malindi, dan Voi, di Kitui, Matinyani, dan Mwingi. Kemudian
pindah ke Nairobi City. Selama kunjungan di Kenya, total 38.942 orang
memeluk Islam, dan seterusnya.
7 Juli 2004 ia pergi ke Uni Emirat Arab di
Dubai selama satu minggu, kemudian kembali ke Oman hingga Agustus 2004,
kemudian kembali ke Tanzania. Ia melanjutkan dakwah di semua wilayah
dan provinsi Tanzania, dimana diperkirakan lebih dari 50.000 orang masuk
Islam.
Sampai beberapa waktu yang lalu, Sheikh
Sharrif bersama tim dakwahnya dan dukungan berbagai pihak; diantara
kemudahan, halangan dan rintangan, alhamdulillah… sudah lebih dari
6.676.269 pria dan wanita telah menemukan kebenaran, telah berada diatas
jalan lurus, memeluk Islam. Kembali ke fitrahnya sebagaimana semua
orang terlahir sebagai Muslim.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)