Film Dracula Untold telah tayang di bioskop bulan Oktober lalu. Tapi tahukah kamu film ini telah menghina islam..??
Apa saja hinaan Film Dracula Untold pada Islam? Berikut bentuknya:
Memfitnah Muhammad Al Fatih
Muhammad Al Fatih adalah pahlawan Islam. Dialah penakluk Konstantinopel. Hidupnya dipenuhi dengan kemuliaan dan keluhuran akhlak. Ia sangat dicintai oleh rakyatnya dan disegani musuhnya. Ia juga seorang yang zuhud, jauh dari mencintai dunia. Para ulama Islam meyakini, Muhammad Al Fatih dan pasukannyalah yang dimaksud oleh hadits Nabi: “Konstantinopel akan ditaklukkan. Sebaik-baik pemimpin adalah pemimpinnya, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukannya”
Namun, dalam film berdurasi 92 menit ini, Muhammad Al Fatih digambarkan sebaliknya. Ia digambarkan sebagai sosok yang rakus dan tamak harta. Di tendanya, banyak uang, emas dan perhiasan yang merupakan upeti dari wilayah yang dikuasainya.
Dalam film yang disutradarai oleh Gary Shore ini, Muhammad Al Fatih juga digambarkan sebagai sosok kejam yang merampas anak-anak laki-laki dari orang tuanya untuk dijadikan pasukan.
Di samping itu, dalam film yang telah menghasilkan uang 23.4 Juta Dolar AS ini, Muhammad Al Fatih akhirnya tewas digigit oleh Vlad yang telah berubah menjadi Dracula. Padahal faktanya, Vlad III Dracula kalah saat melawan pasukan Utsmani.
Mendiskreditkan Khilafah dan Pasukan Utsmani
Film yang dibintangi Luke Evans, Sarah Gadon, Dominic Cooper, Diarmaid Murtagh dan Samantha Barks ini juga mendiskreditkan khilafah dan pasukan Utsmani. Mereka digambarkan sebagai pasukan yang bengis dan kejam, tanpa kode etik dan moral saat berperang. Padahal fakta sejarah menunjukkan, di bawah kepimpinan Muhammad Muhammad Al Fatih, Turki Utsmani dan pasukannya adalah entitas penjaga moral. Sebaliknya, Vlad III Dracul adalah sosok yang licik dan kejam. Dengan menyamar sebagai orang Turki, ia membunuh banyak muslim dan menciptakan terror.
Menghina lafadz Allah dengan najis
Dalam film Dracula Untold, ditampilkan adegan sebuah surat perjanjian Turki Ustmani bercap Allah. Kemudian di sampingnya ditempelkan sidik jari bertintakan darah. Sultan Muhammad Al Fatih sendiri juga digambarkan sedang memberikan stempel darah di sebuah surat. Padahal, dalam Islam, darah adalah najis.
Naudzubillahi min dzalik
Subscribe to:
Post Comments (Atom)