Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada baginda Nabi
Muhammad s.a.w.. Mari kita mohon kepada Allah, Dzhat Yang Maha Agung,
semoga menjadikan kita termasuk orang-orang yang apabila mendapatkan
rizqi bersyukur, apabila mendapatkan cobaan bersabar dan apabila
melakukan dosa atau kesalahan mau meminta ampunan. Umat Islam saat ini
sedang berada dalam masa yang sangat mencemaskan dan dalam perjalanan
sejarahnya yang penuh onak dan duri. Tidak sedikit negara-negara Islam
saat ini mengalami penderitaan yang sangat berat berupa kemiskinan,
ditindas, dibantai, dijajah dan lain sebagainya.
Ramadhan sebentar lagi akan tiba, dan ini merupakan suatu momentum
yang sangat tepat bagi kita kaum muslimin untuk menyamakan persepsi
bahwa kita ini sebenarnya adalah satu tubuh, apabila salah satu organ
tubuh terserang sakit maka seluruh tubuh akan merasakan sakit yang sama.
Bulan Ramadhan juga merupakan ajang kita untuk “bertadharru’, meratap
kepada Allah agar segala kesusahan, kedlaliman dan diskriminasi
dijauhkan dari kita. Dan semoga umat ini juga ditunjukkan jalan yang
benar, yaitu jalan dimana para pejuang kebenaran diberikan kejayaan atas
orang-orang pembuat kerusakan. Semoga Allah menggandeng tangan umat ini
kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Tinggal beberapa hari lagi, kita
kedatangan bulan Romadhan. Sudah sewajarnya kita menyambutnya dengan
suka cita. Dulu para sahabat dan tabi’in senantiasa memanjatkan do’a
agar di pertemukan kembali dengan bulan Ramadhan. “Ya Allah sampaikan
kami kepada bulan Ramadhan berikutnya”.
Keutamaan Ramadhan.
Keutamaan ini bisa dilihat dari turunnya Al-Qur’an pada bulan
Ramadhan. Ini merupakan tanda yang cukup jelas betapa mulianya bulan
ini, karena Al-Qur’an adalah Kalamullah yang diturunkan untuk menjadi
petunjuk dan pedoman hidup bagi umat manusia. Allah berfirman “Bulan
Ramadhan merupakan bulan dimana diturunkan al-Qur’an di dalamnya untuk
menjadi petunjuk bagi manusia, dan tanda-tanda dari petunjuk dan pembeda
(dari yang benar dan batil)”. Untuk itulah Allah mewajibkan kaum
muslimin untuk memanfaatkan bulan ini dengan sebaik-baiknya dengan
melaksanakan puasa sebagai realisasi rasa syukur kita kepada Allah atas
ni’mat bulan Ramadhan, “Barangsiapa menemukan bulan (Ramadhan) maka
berpuasalahâ€. Ramadhan merupakan bulan puasa, bulan mendirikan sholat,
bulan memperbanyak membaca al-Qur’an, bulan yang penuh rahmat,
maghfiroh dan pembebasan dari api neraka, bulan dimana segala amal
kebajikan dilipatgandakan dan amal keburukan dan maksiat dimaafkan,
bulan segala do’a dikabulkan, dan derajatnya ditinggikan. Allah
mewajibkan puasa ini agar kita bisa bertaqwa dengan sesungguhnya,
sebagaimana firman Allah :
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atasmu melaksanakan puasa
sebagaimana yang diwajibkan atas kaum sebelummu, agar kamu bertaqwa”.
Taqwa adalah buah yang diharapkan mampu di hasilkan oleh puasa. Buah
tersebut akan menjadi bekal orang beriman dan periasai baginya agar
tidak terjatuh dalam jurang kemaksyiatan. Seorang ulama sufi pernah
berkata tentang pengaruh taqwa bagi kehidupan seorang muslim; “Dengan
bertaqwa, para kekasih Allah bisa terlindungi dari perbuatan yang
tercela, dalam hatinya diliputi rasa takut kepada Allah sehingga
menyebabkannya senantiasa terjaga di malam hari untuk beribadah, lebih
suka menahan kesusahan dari pada mencari hiburan, rela merasakan lapar
dan haus, merasa dekat dengan ajal sehingga mendorongnya untuk
memperbanyak amal kebajikan. Taqwa merupakan kombinasi kebijakan dan
pengetahuan, serta gabungan antara perkataan dan perbuatan.
Di antara keutamaan bulan Ramadhan adalah seperti yang dijelaskan
Rasulullah s.a.w. : “Ketika datang malam pertama dari bulan Ramadhan
seluruh syaithan dibelenggu, dan seluruh jin diikat. Semua pintu-pintu
neraka ditutup , tidak ada satu pintu pun yang terbuka. Semua pintu
sorga ibuka hingga tidak ada satupun pintu yang tertutup. Lalu tiap
malam datang seorang yang menyeru; “Wahai orang yang mencari kebaikan
kemarilah; wahai orang yang mencari keburukan menyingkilah. Hanya Allah
lah yang bisa menyelamatkan dari api neraka”. (H.R.Tirmidzi.)
Dalam riwayat Bukhari dari Abu Hurairoh RA berkata: berkata
Rasulullah SAW: “Ketika telah masuk bulan Ramadhan maka dibuka
pintu-pintu langit, dan ditutup pintu-pintu neraka jahannam, dan
dibeleggu semua syaithan”. Dalam Riwayat Bukhari yang lain; “ketika
telah tiba bulan Ramadhan maka di bukakan pinti-pintu sorga”.
Jadi di dalam bulan yang suci ini Allah menjauhkan semua penyebab
kehancuran dan kemaksiatan, syaitan diikat dan dibelenggu, hingga tidak
kuasa untuk membujuk manusia melakukan kemaksiatan yang keji dan
terlarang, karena manusia sibuk melakukan ibadah, mengekang hawa nafsu
mereka dengan beribadah, berdzikir dan membaca al-Qur’an. Ini sekaligus
penggugah hamba beriman bahwa tidak ada alasan lagi untuk meninggalkan
ibadah dan taat kepada Allah ataupun melakukan maksiat karena sumber
utama penyebab kemaksiatan, yaitu syetan telah dibelenggu.
Ditutupnya pintu neraka mempunyai arti bahwa setiap hamba hendaknya
tidak lagi melakukan perkara yang munkar dan mengekang diri dari
menuruti hawa nafsunya, karena neraka sebagai tempat pembalasannya
sedang ditutup. Pintu neraka ditutup semata untuk menghukum syaithan dan
saat itulah selayaknya kemaksiatan berkurang dan sirna lalu digantikan
dengan perbuatan mulia dan kebajikan.
Sementara dibukanya pintu-pintu sorga mengisyaratkan terhamparnya
kesempatan seluas-luasnya untuk meraih sorga dalam bulan Ramadhan. Iyadl
berkata: ini merupakan tanda bagi para malaikat bahwa bulan yang
istimewa telah tiba agar mereka menghormatinya dan menghadang syetan
dari pekerjaannya mengganggu orang mu’min. Bisa juga itu mengisyaratkan
banyaknya pahala dan ampunan yang diturunkan Allah agar mereka yang
mengharapkannya berlomba-lomba meningkatkan amal ibadahnya dan agar
mereka yang memimpikannya semakin berusaha mendapatkannya. Bisa juga
maksud dibukanya pintu sorga adalah terbukanya kesempatan bagi hamba
Allah untuk lebih meningkatkan ketaatan, dengan terbukanya semua jalan
kataatan dan tertutupnya jalan-jalan syetan. Adapun maksud terbukanya
pintu-pintu langit adalah kata kiasan bagi turunnya rahmat Allah dan
terbukanya tirai penutup bagi amal-amal hamba, di satu pihak karena
taufiq Allah dan di lain pihak karena semua amal akan diterima Allah
pada bulan tersebut. Taibi berkata : Malaikat diperintahkan memintakan
rahmat kepada Allah untuk hambanya yang berpuasa dan agar mereka
mendapatkan derajat yang mulia.
Maka sangat beruntunglah bagi mereka yang mau memanfaatkan kesempatan
tersebut, dan mudah-mudahan menjadi salah satu dari mereka yang
dimuliakan dan diselamatkan dari api neraka di bulan suci tersebut.
Sesungguhnya Allah membebaskan hamba-Nya dari siksa neraka karena
beberapa amal : ada yang karena mentauhidkan Allah, ada yang karena
sholat dan zakat, dan pembebasan pada bulan Ramadhan adalah karena puasa
dan barakah yang terkandung di dalamnya, dengan banyaknya dzikir dan
taubat yang di lakukan dalam bulan suci itu. Nabi Muhammad s.a.w. telah
menceritakan dari tuhannya (Allah).; “Barang siapa berpuasa di bulan
suci itu dengan beriman dan mengharap pahala dari sisi Allah maka
diampuni segala dosa yang telah ia lakukan” dan barang siapa
menghidupkan malam lailatul qadar dengan beriman dan bertulus hati maka
diampunilah dosa yang telah ia lakukan.
Berpuasa disertai dengan ketulusan niyat dan ikhlas akan mengantarkan
hamba mendapatkan ampunan dan mendatangkan rahmat dan keridloan dari
Allah. Inilah kesempatan yang terbuka bagi orang beriman agar
berlomba-lomba dalam beramal kebajikan dan meninggalkan kemungkaran.
Saudaraku!! jangan lewatkan kesempatan ini, apalagi sampai merugi dalam
perkara ini, tidak saja kehilangan modal yang telah ada ditanganmu namun
juga tidak sepeser pun keuntungan yang kau dapat, padahal di sana
banyak orang-orang yang mendapatkannya. “Dan pada itu berlomba-lombalah
orang-orang yang berlomba” (Q.S. 84:26).
Oleh: Dr. Muhammad Hasan Abdul Baqi (Dewan Da’wah dan Tarbiyah, International Islamic Universtiy Islamabad)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)