Sunday, 30 December 2012

Kisah Nabi Musa Dengan Wanita Penzina

Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahawa dia berada dalam keadaan yang berdukacita. Tudungnya hampir menutup seluruh wajahnya. Tanpa hias muka atau perhiasan menghiasi tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan raut wajahnya yang ayu, tidak dapat menghapuskan kesan kepedihan yang dialaminya. Dia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s. Diketuknya pintu perlahan-lahan sambil mengucapkan salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam “Silakan masuk”.
Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus tunduk. Air matanya berderai ketika mula berkata, “Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya. Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya.”

“Apakah dosamu wahai wanita?” tanya Nabi Musa a.s. terkejut.

“Saya takut mengatakannya.” jawab wanita cantik itu. “Katakanlah jangan ragu-ragu!” desak Nabi Musa.

Maka perempuan itupun berkata, “Saya… telah berzina."

Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya tersentak. Perempuan itu meneruskan, “Dari perzinaan itu saya telah hamil. Setelah anak itu lahir, terus saya cekik lehernya sampai mati,” ucap wanita itu lalu menangis teresak-esak. Nabi Musa berapi-api matanya. Dengan muka berang ia mengherdik, “Perempuan celaka, pergi kamu dari sini! Agar bala dari Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!” teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata kerana jijik.

Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit dan melangkah keluar. Ratap tangisnya amat memilukan. Dia tidak tahu harus kemana lagi hendak mengadu. Dia tidak tahu mahu dibawa kemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya. Dia tidak tahu bahawa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa.

Jibril lalu bertanya, “Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertaubat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?” Nabi Musa terperanjat. “Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu?” Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril. “Betulkah ada dosa yang lebih besar daripada perempuan yang nista itu?”

“Ada!” jawab Jibril dengan tegas. “Dosa apakah itu?” tanya Musa a.s. “Orang yang meninggalkan solat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina.”

Mendengar penjelasan itu, Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk berjumpanya kembali. Nabi Musa memohonkan ampun kepada Allah untuk perempuan tersebut. Nabi Musa menyedari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa menyesal adalah sama seperti mengakui bahawa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan tidak mempunyai hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya.

Sedang orang yang bertobat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman di dadanya dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerima kedatangannya. (Dikutip dari buku 30 kisah teladan - KH Abdurrahman Arroisy)

Malah dalam satu hadis Nabi s.a.w. berkata :

“siapa yang meninggalkan sholat dengan sengaja, maka ia kafir terang-terangan” (H.R. Atthabarani)

Dalam hadits Nabi s.a.w. disebutkan:

“Orang yang meninggalkan solat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-Quran, membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka’bah. Dalam hadis yang lain disebutkan bahawa orang yang meninggalkan solat sehingga terlewat waktu, kemudian ia mengqadanya, maka ia akan diseksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub adalah lapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu hari di akhirat perbandingannya adalah seribu tahun di dunia.”
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

Followers

Networked Blogs

Allah