Kalau anak-anak kelak tak menjadikan Tuhannya sebagai tempat meminta
dan memohon pertolongan, barangkali kitalah penyebab utamanya. Kitalah
yang menjadikan hati anak-anak tak dekat dengan Tuhannya. Bukan karena
kita tak pernah mengenalkan -meskipun barangkali ada yang
demikian-tetapi karena keliru dalam memperkenalkan Tuhan kepada anak.Kerap kali, anak-anak lebih sering mendengar asma Allah SWT. dalam suasana menakutkan dengan sifat-sifat Jalaliyah (Maha Besar). Sifat Jamaliyah (Maha Indah) Allah hampir-hampir tak mereka ketahui, kecuali namanya saja. Mereka mendengar asma Allah ketika orangtua hendak menghukumnya. Sedangkan saat gembira, yang mereka ketahui adalah boneka barbie. Akibatnya, mereka menyebut nama Allah hanya di saat terjadi musibah yang mengguncang atau saat kematian menghampiri orang-orang tersayang. Astaghfirullah al ‘azhiim.





