Namun, sebuah laporan resmi dari China menyebut Jang ditelanjangi
dan dijadikan santapan 120 anjing yang kelaparan. Dikutip dari laman
Inggris, Mirror, Sabtu 4 Januari 2014, cara eksekusi tersebut dinamakan "quan jue" atau eksekusi oleh anjing-anjing.
Jang dilaporkan tidak dieksekusi seorang diri, tetapi bersama lima kaki tangan terdekatnya.
Sebanyak 120 anjing itu sengaja dibiarkan tidak makan selama tiga
hari. Ketika dimasukkan ke dalam sebuah kandang berisi manusia, mereka
makin buas.
Laporan itu turut menyebut bahwa Jong-un dan sekitar 300 pejabat
senior Korea Utara lainnya, menyaksikan sendiri proses eksekusi yang
tergolong kejam itu. Seluruh proses eksekusi berlangsung selama satu
jam.
Jang dieksekusi mati lantaran dituduh membentuk sebuah faksi untuk
menggulingkan pemerintahan yang berkuasa saat ini. Dia turut disebut
melakukan tindak korupsi dan hal-hal bejat lainnya seperti tukang main
wanita, sering minum-minum, dan menyalahgunakan narkotika.
Belum lagi, tuduhan lain seperti menyebarkan pornografi dan
menghancurkan reformasi mata uang mereka. Jang juga disebut pernah
menghabiskan dana senilai 4,4 miliar KPW atau Rp59 miliar untuk berjudi
di sebuah kasino asing.
Usai dieksekusi, media
pemerintah menyebut Jang lebih buruk dari seekor anjing dan manusia
sampah yang tercela. Padahal, sebelumnya, Jang dianggap sebagai mentor ketika Jong-un baru saja mengambil alih kekuasaan dari mantan Presiden Kim Jong-il.
Di mata para ahli, eksekusi Jang merupakan contoh untuk
melegitimasi kekuasaan dan kemerdekaan Jong-un sebagai seorang pemimpin.
Selain Jang, enam orang terdekat yang berada di dalam lingkarannya ikut
dibunuh oleh rezim penguasa.