Friday, 28 June 2013

Ibarat Semut, Laba-Laba dan Lebah

Tiga binatang kecil ini menjadi nama dari tiga surah di dalam Al-Qur’an, An Naml [semut], Al ‘Ankabuut [laba-laba], dan An Nahl [lebah].
“SEMUT”, menghimpun makanan sedikit demi sedikit tanpa berhenti. Binatang ini dapat menghimpun makanan untuk bertahun-tahun. Padahal usianya tidak lebih dari setahun. KETAMAKANnya sedemikian besar sehingga ia berusaha dan seringkali berhasil memikul sesuatu yang lebih besar dari tubuhnya.


“LABA-LABA”. Sarangnya adalah tempat yang paling rapuh [Al 'Ankabuut; 29:41], ia bukan tempat yang aman, apapun yang berlindung di sana akan binasa. Bahkan jantannya disergapnya untuk dihabisi oleh betinanya. Telur-telurnya yang menetas saling berdesakan hingga dapat saling memusnahkan. Inilah gambaran yang mengerikan dari kehidupan sejenis binatang.
“LEBAH”, memiliki naluri yang dalam bahasa Al-Qur’an – “atas perintah Tuhan ia memilih gunung dan pohon2 sebagai tempat tinggal” [An Nahl;16:68]. Sarangnya dibuat berbentuk segi enam bukannya lima atau empat agar efisen dalam penggunaan ruang. Yang dimakannya adalah serbuk sari bunga. Lebah tidak menumpuk makanan. Lebah menghasilkan lilin dan madu yang sangat manfaat bagi kita. Lebah sangat disiplin, mengenal pembagian kerja, segala yang tidak berguna disingkirkan dari sarangnya. Lebah tidak mengganggu kecuali jika diganggu. Bahkan sengatannya pun dapat menjadi obat.

Sikap kita dapat diibaratkan dengan berbagai jenis binatang ini. Ada yang berbudaya ‘SEMUT’. Sering menghimpun dan menumpuk harta, menumpuk ilmu yang tidak dimanfaatkan. Budaya ‘semut’ adalah budaya ‘aji mumpung’. Pemborosan, foya2 adalah implementasinya. Entah berapa banyak juga tipe ‘LABA2′ yang ada di sekeliling kita. Yang hanya berpikir: “Siapa yang dapat dijadikan mangsa”
Nabi Shalalahu ‘Alaihi Wasallam mengibaratkan seorang mukmin sebagai ‘LEBAH’. Sesuatu yang tidak merusak dan tidak menyakitkan : “Tidak makan kecuali yang baik, tidak menghasilkan kecuali yang bermanfaat dan jika menimpa sesuatu tidak merusak dan tidak pula memecahkannya”
Semoga kita menjadi ibarat lebah. Insya Allah!
Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment

Followers

Networked Blogs

Allah