Sewaktu saya masih kecil dulu, saya heran kenapa dulu orang tua saya
selalu meminta saya untuk membawa air putih di dalam teko ketika ada acara
pengajian atau acara sholawatan di Mesjid dekat rumah ? Yang lebih mengherankan lagi " Air Putih " tersebut harus saya minum bersama saudara-saudara saya ? Katanya biar "Berkah".
Apa hubungannya ? Pikirku waktu itu ? " Pengajian dan Sholawatan dengan Air Putih ? Tapi karena perintah orang tua yah sudah diikutin saja biar Beliau senang hati. :)
Nah ada satu hal lagi yang agak aneh, kalau badan saya agak panas,
tidak jarang ibu membawa saya ke Guru Ngaji setempat, dan minta air putih
untuk didoakan dan saya diminta untuk segera meminum air tersebut. Tapi kini,
setelah beberapa puluh tahun kemudian, baru tersingkap secara ilmiah bahwa
perintah orang tua tersebut ternyata bukan tanpa dasar, ada kandungan Hikmah
dan Rahasia Besar yg terkandung di dalamnya. Adalah Dr.
Masaru Emoto, dalam bukunya The Hidden Message in Water menguraikan bahwa
air ternyata bersifat bisa merekam pesan, seperti pita magnetik atau
compact disk.
Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin
dalam pesan tercetak di air. Air bisa mentransfer pesan tadi melalui
molekul air yang lain. Barangkali temuan ini bisa menjelaskan, kenapa air putih yang didoakan bisa menyembuhkan si sakit. Dulu ini kita anggap musyrik, atau paling sedikit kita anggap sekadar
sugesti, tetapi ternyata molekul air itu menangkap pesan doa kesembuhan,
menyimpannya, lalu vibrasinya merambat kepada molekul air lain yang ada
di tubuh si sakit dan Tubuh manusia memang 75% terdiri atas air. Otak
74,5% air. Darah 82% air. Tulang yang keras pun mengandung 22% air.
Dr. Emoto akhirnya berkeliling dunia melakukan percobaan dengan air di
Swiss, Berlin, Prancis, Palestina, dan ia kemudian diundang ke Markas
Besar PBB di New York untuk mempresentasikan temuannya pada bulan Maret
2005 lalu. Ternyata air bisa “mendengar” kata-kata, bisa “membaca”
tulisan, dan bisa “mengerti” pesan.
Air putih galon di rumah,
bila setiap hari didoakan dengan khusyu kepada Allah, agar anak yang
meminumnya saleh, sehat, dan cerdas, dan agar suami yang meminum tetap
setia. Air tadi akan berproses di tubuh meneruskan pesan kepada air di
otak dan pembuluh darah. Dengan izin Allah, pesan tadi akan dilaksanakan
tubuh tanpa kita sadari.
Rasulullah saw. bersabda, “Zamzam
lima syuriba lahu”, “Air zamzam akan melaksanakan pesan dan niat yang
meminumnya”. Barangsiapa minum supaya kenyang, dia akan kenyang.
Barangsiapa minum untuk menyembuhkan sakit, dia akan sembuh. Subhanallah
! Pantaslah air zamzam begitu berkhasiat karena dia menyimpan
pesan doa jutaan manusia selama ribuan tahun sejak Nabi Ibrahim a.s.
Kembali ke Dr. Masaru Emoto dari Universitas Yokohama yang dengan tekun melakukan penelitian tentang perilaku air. Air murni dari mata air di Pulau Honshu didoakan secara agama Shinto,
lalu didinginkan sampai -5oC di laboratorium, lantas difoto dengan
mikroskop elektron dengan kamera kecepatan tinggi. Ternyata molekul air
membentuk kristal segi enam yang indah.
Percobaan diulangi
dengan membacakan kata, “Arigato (terima kasih dalam bahasa Jepang)” di
depan botol air tadi. Kristal kembali membentuk sangat indah. Lalu
dicoba dengan menghadapkan tulisan huruf Jepang, “Arigato”. Kristal
membentuk dengan keindahan yang sama.
Selanjutnya ditunjukkan kata “setan”, kristal berbentuk buruk. Diputarkan musik Symphony Mozart, kristal muncul berbentuk bunga, tapi
ketika musik heavy metal diperdengarkan, kristalnya jadi hancur. Ketika 500 orang berkonsentrasi memusatkan pesan “peace” di depan
sebotol air, kristal air tadi mengembang bercabang-cabang dengan
indahnya. Dan ketika dicoba dibacakan doa Islam, kristal
bersegi enam dengan lima cabang daun muncul berkilauan sedemikian
indahnya. Subhanallah.
Bila kita renungkan berpuluh ayat
Al Quran tentang air, kita akan tersentak bahwa Allah rupanya selalu
menarik perhatian kita kepada air. Bahwa air tidak sekadar benda mati.
Dia menyimpan kekuatan, daya rekam, daya penyembuh, dan sifat-sifat aneh
lagi yang menunggu disingkap manusia. Islam adalah agama yang
paling melekat dengan air. Shalat wajib perlu air wudlu 5 kali sehari.
Habis bercampur, suami istri wajib mandi. Mati pun wajib dimandikan.
Tidak ada agama lain yang menyuruh memandikan jenazah, malahan ada yang
dibakar. Tetapi kita belum melakukan zikir air. Kita masih perlakukan
air tanpa respek. Kita buang secara mubazir, bahkan kita cemari.
Astaghfirullah.
“Jadi, Jika kita ingin air terasa manis,
masukkan gula, jika ingin air berwarna maka masukan pewarna dan jika
ingin air itu mulia, maka masukanlah ayat-ayat yang mulia kedalamnya”
Subhanallah…
Maha Suci ALLAH yang telah menurunkan AL-Qur'an, dan mengirimkan kita
seorang Nabi mulia, Rasulullah, Muhammad Saw. Semoga ALLAh senantiasa
memberikan kita hidayah dan rahmat-Nya, sehingga kita menjadi hamba-Nya
yang senantiasa selalu ingat dan berdzikir kepada-Nya.
Aamiin
Tuesday, 1 July 2014
0 Comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)